Pages

Jumat, 29 November 2013

Metode Pengobatan Menggunakan Tali Pusar





BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Setiap kehidupan manusia dimulai dengan persekutuan dua sel tunggal yaitu satu sel telur (ovum) dan satu sel mani (sperma) yang membentuk satu sel tunggal yang disebut zygote. Sesaat setelah zygote terbentuk, zygote tersebut segera membelah diri dan berdiferensiasi dan selanjutnya bertumbuh menjadi manusia.
Dalam pertumbuhan menjadi manusia, terdapat satu periode pertumbuhan dan perkembangan janin yang didalamnya terdapat penghubung antara janin dan plasenta yang disebut sebagai tali pusat.
Di dalam tali pusat terdapat tiga pembuluh darah yaitu satu vena umbilikalis dan dua buah arteri umbilikalis yang mempunyai fungsi masing-masing.

1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah definisi tali pusar?
2. Bagaimana struktur tali pusar?
3. Apakah khasiat tali pusar?

1.3  Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menetahui:
1. Mengetahui apa yang dimaksud tali pusar
2. Mengetahui struktur tali pusar
3. Mengetahui khasiat tali pusar


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Tali Pusar
Tali pusat atau funiculus umbilicalis adalah saluran kehidupan bagi janin selama dalam kandungan. Dikatakan saluran kehidupan karena saluran inilah yang selama kehamilan menyuplai zat-zat gizi dan oksigen ke janin. Tetapi begitu bayi lahir, saluran ini sudah tak diperlukan lagi sehingga harus dipotong dan diikat atau dijepit.
Letak Funiculus umbilicalis terbentang dari permukaan fetal plasenta sampai daerah umbilicus fetus dan berlanjut sebagai kulit fetus pada perbatasan tersebut. Funiculus umbicalis secara normal berinsersi di bagian tengah plasenta.
Bentuk Funiculus umbilicalis berbentuk seperti tali yang memanjang dari tengah plasenta sampai ke umbilicus fetus dan mempunyai sekitar 40 puntiran spiral.
Ukuran pada saat aterm funiculus umbilicalis panjangnya 40-50 cm dan diameternya 1-2 cm. Hal ini cukup untuk kelahiran bayi tanpa menarik plasenta keluar dari rahim ibu. Tali pusat menjadi lebih panjang jika jumlah air ketuban pada kehamilan trimester pertama dan kedua relatif banyak, diserta dengan mobilitas bayi yang sering. Sebaliknya, jika oligohidromnion dan janin kurang gerak (pada kelainan motorik janin), maka umumnya tali pusat lebih pendek. Kerugian apabila tali pusat terlalu panjang adalah dapat terjadi lilitan di sekitar leher atau tubuh janin atau menjadi ikatan yang dapat menyebabkan oklusi pembuluh darah khususnya pada saat persalinan.

2.2 Struktur Tali Pusar
Tali pusat merupakan penghubung janin dan plasenta, panjangnya kira-kira 50 cm, berwarna putih kuning dan tampak terpilih yang tidak sama tebalnya pada semua tempat. Di dalam tali pusat terdapat tiga pembuluh darah yaitu satu vena umbilikalis dan dua buah arteri umbilikalis.


Pembuluh-pembuluh darah biasanya lebih panjang daripada tali pusat, sehingga berkelok-kelok dan menimbulkan tonjolan pada permukaan tali pusat dan disebut simpul palsu.
Tali pusat diliputi oleh amnion, yang sangat erat melekat, selain berisi arteri dan vena umbilikalis tali pusat berisi pula zat seperti agar-agar yang disebut selei Wharton.
Seperti kita ketahui panjang rata-rata tali pusat adalah 50 cm. Hal ini cukup untuk kelahiran bayi tanpa menarik plasenta. Tali pusat dianggap pendek jika kurang dari 40 cm. tidak ada kesepakatan yang spesifik yang menggambarkan tali pusat terlalu panjang, tapi ada kerugian dari tali pusat yang terlalu panjang adalah dapat terjadi lilitan disekitar leher atau tubuh janin atau menjadi ikatan, bahkan dapat menyebabkan oklusi pada pembuluh darah, khususnya pada saat persalinan.
Insersi tali pusat pada plasenta biasanya ditengah (insersio sentralis), di pinggir plasenta (insersio marginalis) dan kadang-kadang pada plasenta, tetapi pada selaput janin, disebut insertio velamentosa.

3.3 Khasiat Tali Pusar
Dari zaman dahulu sudah tersebar mitos bahwa sisa tali pusat bayi yang dikeringkan, bisa dipergunakan untuk mengobati pemiliknya bila sedang sakit parah. Keluarga yang percaya pada mitos itu, sampai sekarang masih banyak yang mengeringkan dan menyimpan sisa tali pusat anak-anak mereka. Saat anak sakit, tali pusat itu direndam dengan air hangat, lalu air bekas rendamannya diminumkan pada anak. Entah benar tali pusat kering itu yang mujarab atau tidak, tetapi nyatanya anak-anak itu memang sembuh setelah minum air rendaman tali pusat mereka sendiri.
Baru 1963, lewat penelitian kedokteran terungkap, yang bisa dipergunakan untuk mengobati penyakit bukan tali pusatnya, tetapi darah yang diambil dari tali pusat itu beberapa saat setelah bayi dilahirkan.
Darah tali pusat (umbilical cord blood ) bisa digunakan untuk terapi, karena mengandung stem cell (sel induk) yang mampu memproduksi sel-sel darah baru
seperti sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah. Stem cell juga mampu memperbaiki sistem kekebalan tubuh sampai menggantikan jaringan yang rusak.
Stem cell merupakan sel yang belum terspesialisasi, namun mempunyai kemampuan berkembang biak tanpa batas menjadi sel jenis lain. Kemampuan tersebut, memungkinkan stem cell memperbaiki kerusakan tubuh dengan menyediakan sel-sel baru untuk memperbaiki kelainan tersebut.
Sebenarnya, stem cell bisa dibagi menjadi dua jenis yaitu stem cell embrionik (embryonic stem cell) dan stem cell dewasa ( haemopoietic stem cell). Darah tali pusat termasuk stem cell dewasa. Selain dari darah tali pusat, stem cell dewasa bisa didapat dari sumsum tulang dan darah tepi. Hanya saja, pengambilan stem cell dari darah tali pusat lebih disukai, karena berisiko lebih kecil dan tidak menyakiti penderita. Selain itu, stem cell dari darah tali pusat mempunyai kemampuan proliferasi (pertumbuhan dan pertambahan sel) yang tinggi. Tingkat kecocokan pencangkokan stem cell darah tali pusat juga lebih baik dibandingkan dengan stem cell yang berasal dari sumsum tulang
Pengambilan stem cell embrionik dilakukan dengan mengambil stem cell yang berasal dari embrio (jabang bayi) yang sudah meninggal dunia, kebanyakan dari hasil aborsi. Cara ini sudah tidak dilakukan lagi, karena banyak menimbulkan kontroversial karena alasan etika.
Pencangkokan darah tali pusat pertama kali dilakukan pada anak penderita anemia fanconi di Paris 1988. Kelainan itu berupa penyakit keturunan yang menyerang sumsum tulang belakang, sehingga menyebabkan penurunan produksi semua jenis sel darah. Dengan pencangkokan stem cell ke tulang belakang, produksi sel-sel darah dapat normal kembali. Keberhasilan pencangkokan itu memberi peluang baru dalam pemanfaatan darah tali pusat yang sebelumnya tidak diketahui.
Menurut National Marrow Donor Program (NMDP) USA, sampai saat ini stem cell yang terkandung di darah tali pusat, sudah bisa mengobati 72 penyakit seperti kanker, kerusakan pada sumsum tulang belakang, kelainan pada darah, dan penyakit yang berhubungan dengan metabolisme tubuh. Selain itu, metode ini
sedang diteliti kemampuannya untuk mengobati penyakit jantung, cedera pada tulang belakang, stroke, lever, dan diabetes.
Metode pengobatan ini dilakukan dengan mentransplantasikan stem cell ke organ yang rusak. Sesuai sifatnya, stem cell akan berkembang menjadi sel baru sehingga bisa memperbaiki jaringan yang sudah rusak tersebut. Banyaknya stem cell yang ditransplantasi, disesuaikan dengan berat badan penderita. Setiap kilogram berat badan dibutuhkan sekitar 15 juta – 20 juta stem cell.
Kelebihan terapi dengan stem cell adalah mengurangi risiko penolakan oleh tubuh dan menurunkan risiko penularan waktu terjadi pencangkokan.
Selain itu, yang memanfaatkan stem cell tersebut tidak hanya pemiliknya, tetapi juga bisa digunakan oleh saudara kandung dan orang tua, asalkan mempunyai kecocokan dalam struktur gen dan golongan darah. Bila dimanfaatkan oleh saudara kandung, tingkat kecocokannya mencapai 70%. Sedangkan bila digunakan orang tua , kecocokannya hanya 50%.

2.4 Cara Pengambilan dan Penyimpanan Tali Pusar
Bila berminat menyimpan darah tali pusat anak di bank tali pusat, saat kehamilan berlangsung sudah harus mendaftarkan diri ke bank tali pusat. Setelah menandatangani kontrak, akan dibekali kit pengambilan darah yang berisi kantong darah, tabung untuk menyimpan darah ibu, dan alat untuk mengambil darah. Kit tersebut diserahkan kepada dokter kandungan yang membantu persalinan. Bank tali pusat bisa dihubungi 24 jam. Mereka akan mengatur pengambilan, pengiriman, dan pemrosesan darah tali pusat dengan segera.
Darah tali pusat diambil tepat beberapa saat setelah proses kelahiran bayi. Tali pusat yang terhubung dengan plasenta (ari-ari) diklem dan dipotong. Dokter akan mengambil darah sekitar 22,5 ml dari tali pusat, kemudian disimpan dalam kantong steril. Di dalam 22,5 ml darah yang diambil tersebut bisa didapat sekitar 800 juta stem cell.
Setelah dikirim ke bank tali pusat, proses selanjutnya adalah memeriksa terlebih dulu kondisi darah ibu yang diambil bersama darah tali pusat. Bila sudah
tercemar oleh bibit penyakit seperti AIDS, cytomegalovirus atau hepatitis, proses penyimpanan darah tali pusat tidak dilanjutkan. Stem cell disimpan di ruang pengawetan dalam tabung nitrogen cair yang bersuhu minus 196 derajat celcius di cord blood bank (bank darah tali pusat).
Selama penyimpanan di bank tali pusat, dilakukan pemantauan kondisi stem cell secara perodik agar mutunya selalu terjaga. Penyimpanan bisa dilakukan selama pemilik darah tali pusat menginginkannya. Dengan teknologi kedokteran yang canggih, populasi stem cell di bank tali pusat bisa diperbanyak. Jadi, pemilik tidak usah khawatir kehabisan stok stem cell.
Saat ini, penyimpanan darah tali pusat sudah bisa dilakukan di Indonesia. Biaya pengambilan darah, pemrosesan, dan penyimpanan untuk tahun pertama memakan biaya Rp 9 juta. Sedangkan biaya penyimpanan per tahun berikutnya Rp 1,5 juta. Pemanfaatan cord blood bank sama dengan asuransi kesehatan di masa depan, karena bila sewaktu-waktu dibutuhkan, manfaatnya bisa diambil.
Konon, dunia kedokteran masih jua belum bisa menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh kelainan gen (keturunan), seperti leukemia. Bila mencermati kepustakaan yang ada, bahkan sejak 1988 kalangan ahli telah berhasil menemukan metode pengobatan yang dinilai sangat efektif, yakni dengan memanfaatkan sel induk (sel inti) yang banyak terdapat pada darah di tali pusar (tali pusat).
Harus diakui, dalam perkembangannya sampai saat ini, metode pengobatan tersebut kurang populer. Soalnya, agar pengobatan bisa berhasil secara maksimal, seyogyanya menggunakan sel induk yang berasal dari tali pusar si penderita ternyata itu juga bukan perkara mudah. Nyaris tiada seorang pun di jagat ini yang memiliki kebiasaan menyimpan tali pusarnya apalagi dalam keadaan masih segar.
Maklum, lazimnya, para orang tua akan “membuang” tali pusar anaknya, beberapa saat setelah sang jabang bayi dilahirkan. Padahal ada tawaran menarik yang dilayangkan sejumlah “bank” sebagai solusi. Tentunya, bukan bank kebanyakan untuk menabung uang, melainkan Cord Blood Bank (Bank Darah Tali Pusar) yang secara teknis mampu menyimpan sel induk secara aman.
Terutama bagi ibu-ibu yang melahirkan anaknya di era milenium, untuk setiap peminat, tentu ada biayanya.
Sel induk juga bisa didapat dari sumsum tulang belakang tetapi cara yang terakhir ini memiliki resiko tinggi. Lagi pula, proses pengambilannya cenderung menyakiti si penderita. Sementara, proses pengambilan sel induk dari tali pusat, jauh lebih aman. Lazimnya dilakukan setelah bayi lahir. Tim dokter-tentunya dengan peralatan khusus- akan segera mengambil darah (sekitar 22 cc) yang ada di tali pusat, kemudian disimpan dalam kantong yang steril. Di dalam darah itu, bisa didapat sekitar 800 juta sel induk. Proses berikutnya adalah memeriksa kondisi darah tersebut di laboratorium. Bila sudah tercemar oleh bibit penyakit (seperti hepatitis atau AIDS), niscaya darah ini tidak bisa disimpan. Sebaliknya, bila kondisinya teruji steril, dengan teknologi tertentu, tim ahli akan memisahkan sel darah dan plasma darah, sehingga yang tersisa tinggal cairan yang mengandung sel inti. Seluruh proses tersebut berlangsung selama 48 jam, hingga cairan sel induk disimpan di ruang pengawetan yang bersuhu minus 196 derajat celsius. Selama di tempat penyimpanan, pemantauan secara periodik akan dilakukan untuk mengetahui perkembangan kondisi sel induk.
Memanfaatkan jasa Cord Blood Bank, bisa dibilang, hampir serupa dengan program asuransi kesehatan. Artinya, sewaktu-waktu bila dibutuhkan, khasiatnya bisa segera dimanfaatkan. Berdasarkan pengalaman selama ini, metode pengobatan yang memanfaatkan sel induk mampu menyembuhkan sekitar 88 jenis penyakit, seperti kanker, kerusakan pada sumsum tulang belakang, kelainan pada darah, dan penyakit yang berhubungan dengan kelainan metabolisme tubuh. Berikutnya, metode ini tengah diuji keampuhannya untuk melawan penyakit stroke, liver, diabetes, jantung dan cedera pada tulang belakang.
Hebatnya lagi, metode pengobatan ini tidak hanya manjur untuk mengobati penyakit yang diderita oleh pemiliknya, juga bisa dimanfaatkan untuk menyembuhkan penyakit yang diidap oleh saudara kandung dan kedua orang tua.
Tingkat efektivitasnya pun lumayan tinggi. Bila digunakan oleh saudara kandung, misalnya, rasionya bisa mencapai 75%. Sementara rasio bagi kedua orang tua mencapai 50%. Tentunya, tingkat efektivitas itu bisa dicapai bila sel
induk yang ditransplantasikan memiliki kecocokan golongan darah dan struktur gen.
Sejatinya, metode pengobatan ini dilakukan dengan cara mentransplantasikan sel induk ke organ yang rusak. Sesuai sifatnya, sel induk akan berkembang membentuk sel baru. Seyogianya, transplantasi itu disesuaikan dengan berat badan si penderita, idealnya setiap kilogram berat badan dibutuhkan sekitar 15 juta-20 juta sel induk. Contohnya, penderita yang berbobot 30 kilogram, sepatutnya ditransplantasikan sel induk sebanyak 450 juta sel.
Persoalannya sekarang, jika kerap digunakan, niscaya akan mengurangi, bahkan menghabiskan deposit sel induk yang ada di Cord Blood Bank. Toh, yang tersimpan di sana volumenya sangat terbatas. Kendati begitu, kita tak perlu cemas karena dengan teknologi kedokteran mutakhir, ternyata populasi sel induk yang ada di bank bisa ditingkatkan lebih banyak lagi.

Tips Mencegah Kanker dengan Cara Sederhana

Tips Mencegah Kanker dengan Cara Sederhana - Kanker merupakan salah satu penyakit berbahaya di dunia ini, dari jenisnya pun kanker dapat bermacam – macam. Mulai dari kanker rahim, kanker payudara, kanker otak dan lain – lain. Sebelum kanker semakin parah dalam stadium tertentu, kanker berawal hanya dari sel kecil yang mulai tumbuh dan semakin membesar akibat pola hidup, gaya hidup, kebiasaan hidup maupun akibat keturunan atau faktor genetika. Maka itu ada baiknya pula anda mempelajari dari mana saja penyebab tumbuhnya sel kanker tersebut. Kami berharap anda dapat menyebarkan link artikel penting ini kepada teman – teman anda di facebook twitter dan media lain saya ingin para masyarakat sadar untuk mencegah sel kanker tumbuh dan mengurangi jumlah penderita kanker yang terus bertambah.
Ada pula cara – cara alami untuk mencegah tumbuhnya kanker seperti yang sudah kita bahas di artikel ” Khasiat dan Manfaat Daun Sirsak “. Anda dapat mulai mencegah kanker mulai dari sekarang dan bantu pula teman serta kerabat di sekitar anda.
Tips Mencegah Sel Kanker
Beberapa faktor penyebab kanker yang sering kita lakukan tanpa kita sadari :
1. Menggoreng makanan dengan minyak yang beberapa kali digunakan berpotensi  dapat menyebabkan sel kanker. Mulai memilih dengan kritis gorengan apa yang anda harus makan. Tukang gorengan dan tukang – tukang makanan lain sangat tidak memperdulikan kesehatan, perhatikan minyak yang mereka gunakan, coklat tua dan sangat berbahaya.
Tips Mencegah Kanker dengan Cara Sederhana
2. MEROKOK, anda yang merokok pasti sudah mengerti tentang bahaya rokok. Salah satu bahaya merokok adalah resiko terkena kanker, baik yang aktif maupun yang pasif. Apakah anda tetap ingin di bawah bayang – bayang kematian dari rokok? atau ingin meracuni keluarga serta teman di sekitar anda, sehingga mereka dapat beresiko terkena kanker pula.
3 Menkonsumsi Boraks, Formalin, Pewarna pakaian, Tawas dan berbagai jenis bahan kimia berbahaya yang sering pedagang makanan gunakan sebagai pengawet, pewarna dan penyegar makanan yang mereka jual. Pintar – pintarlah memilih makanan yang anda akan beli karena para pedagang semakin jahat saat ini, mereka tidak peduli kesehatan anda, seperti ayam tiren, ayam yang sudah sangat pucat, serta berbagai makanan lainnya
4. Kurangi dan hindari makanan dan minuman berkemasan, rata – rata makanan kemasan selalu menggunakan pengawet yang dapat memicu resiko kanker, serta pewarna buatan yang benar – benar berbahaya. Banyak sekali makanan minuman dengan pewarna yang mencolok dengan harga murah dan memiliki rasa yang pait. Hal ini menandakan tingginya zat kimia yang terkandung. Konsumsilah jus yang di blender oleh anda sendiri, selain pasti sehat, hal ini benar – banar aman dari resiko kanker, malah dapat mengurangi resiko kanker dan radikal bebas. Namun cucilah dengan bersih buah dan sayuran yang hendak anda jus. Pestisida dan obat pembunuh hama yang petani gunakan sering ikut bersama buah sayuran yang kita akan jus. Jelas sangat berbahaya bila anda mengkonsumsi pestisida dan obat pembunuh hama itu bukan.
Tips Mencegah Kanker Cara Sederhana
Sepertinya artikel ini sampe sini dulu ya, kita sambung lagi di artikel berikutnya. Artikel ini sangat berguna, ada baiknya anda share alamat link ini untuk kebaikan dan kesehatan kita bersama. Bukankah indah jika kita saling membantu untuk hidup yang lebih baik, terutama dari kanker yang berbahaya ini.

Menurunkan Berat Badan dengan Pola Pikir Sederhana

Menurunkan Berat Badan dengan Pola Pikir Sederhana – Masalah berat badan seperti tak pernah ada ujungnya, berbagai masyarakat dari bermacam golongan dan belahan dunia manapun, banyak yang masih berusaha dengan susah payah. Menghabiskan banyak uang dan waktu. Menghalalkan segala cara, mulai dari menggunakan bahan kimia hingga isu serta cara – cara yang terkadang menyiksa. Namun setelah melakukan berbagai kerja keras, biasanya malah menjadi semangkin gendut karena seperti ingin membalaskan nafsu yang selama ini tertahan untuk makan, alhasil, waktu terbuang sia – sia, usaha dan upaya yang dilakukan pun menjadi sampah tak berguna. Kali ini saya akan membahas dengan tajam seputar cara sederhana yang harus anda lakukan dan menjadi acuan proses penurunan berat badan anda. Hal ini sangat sederhana untuk dilakukan namun ampuh menurunkan berat badan.
  1. Usaha adalah kunci utama
    Ingin kurus namun berusaha mengendalikan diri pun tidak mau, apa jadinya?? Mulailah secara bertahap mengurangi kalori dan jumlah asupan anda dalam sehari demi sehari, misalnya dari makan 3x sehari dengan porsi besar kurangi secara perlahan. Hari ini makan dengan jumlah 3 piring, kurangi menjadi 2,5 piring. Kendalikan Lemak, Karbohidrat, kolesterol, gula dan protein yang berlebih. Kurangi porsi nasi anda sedikit demi sedikit, jumlah daging yang anda makan, jumlah gorengan dan makanan yang di pantang. Dengan cara pengurangan dikit demi sedikit ini membuat tubuh anda menjadi kaget dan tetap terkendali.
  2. Makan Malam dan Sarapan
    Sarapan di atas jam 9 pagi dan makan malam maksimal jam 6 sore. Hal ini adalah aturan mati bagi anda yang ingin menurunkan berat badan secara maksimal. Anda bebas makan apapun disaat siang namun malam waktunya untuk berhenti mengkonsumsi apapun. Jika sangat terpaksa dan lapar, konsumsilah buah beserta air putih. Hal ini memang sulit dilakukan bila anda tidak terbiasa.
  3. Jangan Malas, Beraktifitaslah dan buat sibuk diri anda
    Berolah raga, jalan – jalan di mall atau berbelanja di pasar terbuka, bermain bersama keluarga, main lompat tali atau bermain game dance di mall, sangat membantu dalam pembakaran lemak serta timbunan kolesterol anda, selain sehat hal ini juga sangat menyenangkan. Buat diri anda sibuk bekerja, bermain, membantu orang tua, serat lakukan aktifitas papun demi kebaikan anda
  4. Makanan ringan serta minuman yang tidak sehat
    Soda, kopi dan berbagai minuman yang mengandung bahan pengawet, cemilan yang mengandung gula serta berbagai bahan tidak berguna untuk tubuh, ayolah kawan kita sudah hidup di dunia modern, belajar berpikir kritis dan memilih apa yang terbaik untuk tubuh kita. Jadikan kebiasaan Mengkonsumsi air putih itu penting, air putih sangat nikmat ko, selain segar, murah pula, selain itu berhentilah untuk menyemil, tahan dan lebih baik tabung uang anda, gunakan untuk liburan keluar kota, membeli baju atau sepatu baru, bisa juga untuk handphone baru ataupun pulsa anda

Awas, Daging Daur Ulang Rusak Lever, Ginjal dan Otak

Awas, Daging Daur Ulang Rusak Lever, Ginjal dan Otak
Anda para pecinta daging mesti waspada. Melonjaknya harga daging jelas Ramadan hingga Rp. 86.000 seperti dikutip Liputan6.com 12 Juni menyebabkan kreativitas (atau mungkin kelicikan) pedagang muncul. Saat ini bisa jadi harga sudah mencapai 100 ribu ruiah per kilogram.
Tak heran bila daging daur ulang pun dijual. Daging daur ulang merupakan daging sisa dari pasar swalayan yang dijual kembali. Harganya bia 20 persen bahkan 50 persen lebih murah dari daging sapi segar.
Tentu saja daging seperti ini perlu diwaspadai karena kualitasya buruk dan dapat memicu munculnya berbagai penyakit.
"Semua makanan yang kita konsumsi haruslah segar dan fresh," ujar Ahli Gizi Klinik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia -RSCM, Dr Samuel Oentoro MS, SpGK saat diwawancarai Liputan6.com, Selasa (25/6/2013).
Daging yang sudah tidak segar ini bisa merusak lever, ginjal bahkan otak untuk jangka panjang. "Daging yang sudah masuk ke dalam mesin pendingin dalam beberapa hari dapat merusak kandungan gizi yang ada pada daging tersebut. Protein menjadi jelek dan saat dikonsumsi zat pembentuk protein dalam tubuh pun ikut terganggu," katanya.
"Terlebih jika daging tersebut benar-benar terlalu lama berada di dalam mesin pendingin, bisa terkontaminasi bakteri dan virus seperti E. colli dan samonella. Untuk jangka panjang dapat memicu gangguan lever, ginjal dan otak," tambahnya.
Gejala seseorang mengonsumsi daging daur ulang yaitu muntah dan diare. "Untuk jangka pendeknya, daging daur ulang dapat menyebabkan seseorang diare dan muntah. Jika sudah seperti ini segera membawanya ke dokter untuk langsung mendapatkan penanganan," ujar Dokter yang juga menulis buku Smart Eating: 1000 Jurus Makan Pintar & Hidup Bugar.

Perkembangan Terbaru Proses Perundangan UU Keperawatan

Jakarta, 8 Juni 2013 - Setelah aksi bersama secara nasional pada tanggal 21 Mei 2013 yang dihadiri hampir 10.000 perawat se-Jawa dan perwakilan PPNI daerah diluar Jawa, beberapa kemajuan telah terjadi. Namun upaya pengawalan terhadap pemerintah dan DPR perlu dilakukan secara ketat.  Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diketahui oleh para sejawat diseluruh dunia.
1. Pimpinan DPR telah menunjuk Komisi IX untuk membahasa RUU Keperawatan. Hal ini adalah berita baik, karena komisi tersebut yang mengawali pengusulan, sehingga informasi dan pemahaman Komisi IX akan mempercepat proses pembahasan bersama pemerintah. Bila mekanisme Panja atau Pansus yang akan digunakan, proses bisa lebih lama. Namun demikian, belum jelas siapa yang akan manjadi ketua tim yang membahas RUU ini dalam tubuh Komisi.
2. Kementrian Kesehatan telah marathon membahasan DIM (daftar inventaris masalah) atas draft RUU Keperawatan yang diajukan oleh DPR. Isyu tentang penambahan kata Kebidanan dalam nama RUU, sehingga menjadi RUU Keperawatan dan Kebidanan akhirnya terbukti saat tim PPNI diundang dalam rapat pembahasan DIM bersama tim kementrian pada pertemuan tanggal 29 Mei 2013. Tim merasa terjebak dalam pertemuan tersebut, karena belum ada kesepakatan tentang subtansi dasar, seperti nama, tetapi sudah harus membahasa isi teknis. Akhirnya tim tidak hadir dalam pertemuan berikutnya.
Pada tanggal 4 Juni 2013, PPNI diundang oleh Sekjend Kemkes untuk membahas kesepakatan tentang usulan penambahan nama dalam RUU Keperawatan yang diajukan oleh DPR. Pertemuan dipimpin langsung oleh Sekjend, bersama staf ahli bidang Medikolegal, Dirjend BUK, Kabiro Hukor dan Direktur Keperawatan. PPNI dihadiri oleh Ketua Umum dan Ketua Dewan Pertimbangan serta Ketua Departemen Kerjasama. Dari Pihak IBI dihadiri oleh PJ Ketua Umum dan 4 Pengurus pusat lainya.   Dalam pertemuan terebut IBI menerima tawaran dari Kemkes untuk dimasukan dalam RUU Keperawatan dengan syarat subtansi harus jelas perbedaanya. Berbagai argumentasi di sampaikan oleh IBI terkait dengan sikap tersebut. Terhadap tawaran Kemkes tentang penambahan nama tersebut, PP PPNI tidak bisa menjawabnya, karena dari 3 kali Munas, amanatnya adalah sama UU Keperawatan, bukan UU yang lain.
RUU Keperawatan dianggap sudah diatas angin oleh Kemkes, karena surat dari DPR dan amanat Presiden sangat jelas, RUU Keperawatan saja tanpa kata lain. Sehingga, sangat terkesan Kemkes hanya berupaya mengadvokasi PPNI untuk menerima usulan penambahan nama tersebut. Proses advokasi tidak berkembang kearah yang lebih kreatif. Seperti apakah satu nama dua esensi atau harus dua nama terpisah sebagai judul UU. Seperti UU Praktek Kedokteran, didalamnya ada dokter dan dokter gigi. Esensi terpisah yang diminta IBI tidak dikembangkan dalam proses advokasi. Usul nama RUU Keperawatan dan Kebidanan oleh kemenkes seperti harga mati.  Terkesan dengan kuat menekan satu pihak dan memanjakan pihak lain. Pertemuan tidak berhasil menyepakati usulan penambahan nama. Hingga akhirnya pimpinan rapat berkesimpulan, tentang nama akan dikembalikan kepada Menkes. Selanjutnya, karena secara kelembagaan RUU adalah usulan DPR, maka PPNI tidak sepakat untuk terlibat dalam tim pembahasan RUU di Kemenkes.  Tetapi bersifat independen, agar bisa mengawal proses di kedua belah pihak secara aktif.

Senin, 04 November 2013

"Kutu Super", Penyakit Baru Akibat Seks Bebas

Selain virus HIV/AIDS, selama ini kita mengenal 'Raja Singa' sebagai salah satu penyakit mematikan akibat seks bebas. Tapi kini, ada penyakit baru yang tak kalah berbahaya dari dua penyakit tersebut. Para ilmuwan menyebutnya 'Kutu Super' gonorea.

Ironisnya, penyakit tersebut tahan terhadap obat. Penyebarannya pun sudah melanda seluruh dunia. Menurut laporan lembaga kesehatan PBB, jutaan pasien mungkin tidak terobati kecuali para dokter menemukan dan mengobatinya lebih dini.

Para ilmuwan melaporkan temuan satu rangkaian 'Kutu Super' gonorea di Jepang pada 2008 lalu. Rangkaian penyakit kelamin tersebut tahan terhadap antibiotik.

Saat itu, para ilmuwan memperingatkan penyakit 'Kutu Super' genorea dapat mengubah infeksi yang dulu mudah diobati menjadi ancaman kesehatan global. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, kekhawatiran itu sekarang jadi kenyataan.

Banyak negara di dunia, termasuk Australia, Prancis, Norwegia, Swedia dan Inggris melaporkan kasus penyakit yang ditularkan melalui hubungan seks tersebut, tahan terhadap antibiotik cephalosporin. Padahal, obat itu biasanya menjadi pilihan terakhir untuk menjinakkan gonorea.

"Gonorea menjadi tantangan utama kesehatan masyarakat," kata Manjula Lusti-Narasimhan, dari Departemen Penelitian dan Kesehatan Reproduksi di WHO, sebagaimana dikutip Reuters, Rabu (6/6).

Narasimhan mengatakan, lebih dari 106 juta orang baru terinfeksi penyakit itu setiap tahun. "Organisme itu adalah apa yang kami sebut sebagai 'Kutu Super', dan telah mengembangkan ketahanan terhadap setiap klas antibiotik yang ada," kata ilmuwan wanita tersebut dalam pertemuan di Jenewa, Swiss.

"Jika infeksi gonorea tak diobati, dampak kesehatannya penting."

Gonorea adalah infeksi bakteri yang ditularkan melalui hubungan seks, yang jika dibiarkan dan tak diobati dapat mengarah kepada penyakit radang panggul, kehamilan ektopik, bayi meninggal saat dilahirkan. Selain itu, penyakit tersebut bisa menyebabkan infeksi mata parah pada bayi, dan ketidak-suburan pada lelaki dan perempuan.

WHO menyerukan masyarakat dunia meningkatkan kewaspadaan mengenai penggunaan antibiotik secara benar. Penelitian lebih lanjut mengenai pengobatan alternatif bagi apa yang disebut infeksi gonorea juga harus diperhatikan.

Kemunculan rangkaian gonorea 'Kutu Super' disebabkan akses yang tak diatur ke antibiotik dan penggunaan antibiotik secara berlebihan. Sehingga, memberi bahan bakar bagi mutasi genetika alamiah pada bakteri itu.

Kamis, 27 Juni 2013

Peran Perawat dalam Program Penilaian Kanker Payudara

Abstract
One in nine Canadian women will develop breast cancer during their lifetime. Breast cancer is the most frequently diagnosed cancer in Canadian women. The Breast Assessment Program at Hotel Dieu Hospital was established to provide a single point of entry for those needing an advanced breast assessment and to reduce the wait times for patients dealing with a breast abnormality. The supportive, collaborative nature of multidisciplinary teams is essential to the care and management of patients dealing with a health concern, such as a breast abnormality. The Nurse Navigator is part of the multidisciplinary team, providing expert care to patients in this program. The Nurse Navigator is responsible and accountable for providing evidence-based care to patients with a newly diagnosed breast cancer, ensuring continuity of care. The authors of this article will examine the literature related to the role of the Nurse Navigator within a multidisciplinary setting, as well as review the purpose and goals of the Breast Assessment Program.